SMK Negeri 2 Sawahlunto adalah ex STM Negeri Sawahlunto, sebelum dinegerikan bernama STM Kodya Sawahlunto yang dikelola oleh yayasan pendidikan Kotamadya Sawahlunto. STM ini mulai didirikan pada tahun 1972, terlaksananya sekolah ini karena adanya tenaga pengajar dan fasilitas praktek dari Perum Tambang Batu Bara Ombilin. Sebagai Kepala Sekolah pertamanya adalah Ir.Suhandoyo yang waktu itu menjabat sebagai kuasa Direksi Tambang Batu Bara Ombilin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan SK No.0560/0/1984 Tanggal 20 November 1984, STM Kodya Sawahlunto dijadikan menjadi STM Negeri Sawahlunto, dimana pada T.P.1985/1986 secara operasional telah mulai berjalan dengan 3 Jurusan yaitu Mesin, Listrik dan Bangunan dengan melaksanakan Kurikulum STM 1984, sebanyak 7 kelas dimana fasilitas dan sarana sebagaimana memakai fasilitas perum tambang batu bara ombilin. Seiring dengan waktu, SMK Negeri 2 Sawahlunto berkembang dengan pesat, maka SMK Negeri 2 Sawahlunto membangun ruang sendiri di Desa Santur Kecamatan Barangin dengan bantuan BP3 sementara fasilitas praktek masih bekerjasama dengan PT.BA UPO. Pada Tahun 1993 dapat bantuan ADB LOAN dengan dana 1,3 Milyar dan mulai dilaksanakan pembangunannya Oktober 1994 dan siap bulan Maret 1996.Semenjak bulan April 1996 bangunan beserta peralatan mulai beroperasi secara optimal pembenahan infrastruktur; lapangan olah raga, taman-taman sekolah, kujungan sekolah,dll. Pada tahun 1996/1997 berhasil menjadi juara 1 Wiyatamandala tingkat Propinsi Sumatera Barat dan sekaligus pada tahun yang sama telah dilakukan monitoring dan evaluasi dengan prediket Baik. Kemudian tahun 2008/2009 SMK Negeri 2 Sawahlunto ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Pada tahun 2013 s.d 2014 SMK Negeri 2 Sawahlunto ditetapkan sebagai SMK Klaster percontohan implementasi Kurikulum 2013 oleh Pemerintah Pusat dan mendapat prediket Baik dalam penilaian SMK Klaster oleh Depdikbud. Selanjutnya pada tahun 2015, SMK Negeri 2 Sawahlunto ditetapkan sebagai 1 dari 5 SMK di Sumatera Barat yang dipersiapkan sebagai SMK Rujukan bagi sekolah aliansi yang diwilayahnya. Secara umum, Predikat akreditasi SMK Negeri 2 Sawahlunto saat ini bernilai A (Sangat Baik) dengan rincian sbb: Jurusan Teknik Kendaraan Ringan bernilai A, Teknik Instalasi Tenaga Listrik A, Teknik Pemesinan A, Geologi Pertambangan A, dan Teknik Konstruksi Kayu B.
A. TUJUAN SEKOLAH
Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan tujuan yang akan dicapai sekolah antara lain :
1. Pencapaian kelulusan 100 % dengan nilai rata-rata Ujian Nasional 75,00;
2. 50% dari tamatan diterima di dunia Usaha/dan Industri sesuai dengan Bidang Kompetensinya, baik DU/DI standar Nasional maupun Internasional;
3. Sarana dan prasarana baik kualitas maupun kuantitas memenuhi standar dengan profil terkini sebagai SMK Rujukan;
4. Pendidik Memenuhi Standar proses sesuai konsep pembelajaran Kurikulum 2013
5. Pengelolaan sekolah memenuhi standar SMK Rujukan
6. Lingkungan Sekolah Bersih dan Hijau (Clean & Green School)
B. KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU
1. Kebijakan
“Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, kami bertekad menerapkan secara konsisten persyaratan ISO 9001 : 2008 dan Peraturan Perundangan yang berlaku serta melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan menuju SMK Rujukan.
2. Sasaran
Sasaran mutu lembaga untuk Tahun Pelajaran 20016/2017 sebagai berikut:
a. Kepuasan Pelanggan
1) Tingkat kepuasan siswa pada penyelenggaraan pembelajaran minimal 85%;
2) Keluhan siswa ditekan maksimal 15%.
b. Pengajaran
Setiap guru dalam mengajar harus dilengkapi dengan
a. Rencana Pembelajaran (RPP) sesuai K13;
b. Modul / Bahan Ajar yang otentik;
c. Media Pembelajaran Berbasis IT.
c. Manajemen
1) Penempatan staf pada tugas yang sesuai dengan kompetensi dan kriteria terlaksana minimal 80% pada akhir tahun 2019;
2) Meraih sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 pada bulan November 2009.
d. Pengembangan SDM
1) Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah mengikuti diklat pengembangan kompetensi dan profesi pada Tahun 2016 minimal sebanyak 50 %;
2) Tingkat kehadiran siswa dikelas perbulan minimal sebanyak 90%.